Perlukah Membuat Konsep Sebelum Melakukan Coding?

Berbicara soal konsep suatu program atau mendesign suatu program bagi yang masih belajar akan terasa berat karena kamu harus/dituntut untuk memisahkan proses-proses yang akan kamu buat. Sama halnya membuat/membangun rumah, anda dituntut untuk mendesign terlebih dahulu, jenis bahan yang akan digunakan dan sampai bangunan itu bisa digunakan. Sama seperti kamu membuat Program baik itu Web, Desktop terlebih lagi Mobile.
Konsep atau Design Patern sangat penting jika anda membangun suatu aplikasi yang akan digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama. kenapa?
dengan konsep aplikasi yang anda hasilkan jauh lebih berbeda dengan program yang anda buat tanpa konsep. dari segi performa, maintenance, sampai ke pengembangan ke Module lain.
Konsep disini akan saya coba jelaskan menurut pemahaman penulis.

MVC atau Model, View dan Controller dimana aplikasi yang akan kita buat akan terpisah menjadi beberapa bagian/layer dimana masing-masing layer mempunyai tugasnya sendiri-sendiri.
Model atau bisa dikatan Pemetaan/Mapping dari Database Object yang ada pada Aplikasi kita. Model akan menangani declarasi variable-variable yang akan merepresentasikan suatu object/field dalam suatu table.
Controller adalah pemroses dari system/program yang akan kita buat. Controller akan menangani SQL Statement [Insert, Update, Read, Delete] atau CRUD.
View atau GUI [Graphical User Interface] adalah antar muka yang akan dilihat oleh user/pemakai program kita. dalam View tidak akan ada SQL Statement karena semua sudah diwakili oleh Controller dan Model.
bagi yang baru belajar memisahkan program menjadi layer-layer yang berbeda akan terasa berat bahkan membosankan tapi setelah kalian semua mencoba akan terasa menyenangkan karena hasil dari aplikasi kalian akan sangat powerfull dari segi Performa, Stabilitas dan Maintenance yang sangat mudah.

.NET (C#) MVC

Berikut ini tutorial menggunakan MVC pada ASP.NET dengan memanfaatkan Visual Studio 2008 dan penggunaan MVC 1.0, bahasa pemrogramman yang di gunakan C#(C Sharp) untuk pengguna VB mungkin dapat memahami untuk di terjemahkan ke bahasa pemogramman VB.NET.
MVC telah banyak di kembangkan para developer hingga penulisan tutorial ini telah keluar MVC 3.0 dari Microsoft dengan menggunakan ASP.NET 4 atau menggunakan Visual Studio 2010. Artikel ini hanya membahas tentang MVC  1 pada Visual Studio 2008.
Beberapa software yang kita butuhkan antara lain adalah Visual Studio 2008 dan MVC 1.0 yang dapat anda download dari Microsoft secara langsung.
1.       Penggunaan Visual Studio.
a.       Memilih menu
Untuk memulai menggunakan MVC pada Visual Studio pilih menu File > New Project maka akan tampil gambar sebagai berikut ini :


        Masukkan nama yang nantinya juga nama ini yang menjadi namespace untuk applikasi kita, kemudian klik tombol OK.

b.     Memulai menggunakan MVC
        Setelah menekan tombol OK maka ada jendela yang menanyakan untuk membuat project testing, untuk ini pilih No:

        Setelah memilih tombol OK, maka akan tampil beberapa item pada solution explorer  seperti gambar berikut ini :


c.      Menjalankan applikasi
        Sampai step ini applikasi sederhana telah ada. Untuk mencoba applikasi ini tekan “F5” atau jalankan proses compiling. Maka akan tampil gambar seperti berikut ini :

1.       2. Pengenalan terhadap MVC.
Pada konsep MVC dapat ditampilkan sebagai gambar berikut ini:

Penjelasan gambar diatas adalah sebagai berikut : request dari client akan diproses dan di tampilkan pada VIEW, request tersebut akan di response oleh controller, dan controller inilah yang akan menentukan applikasi untuk menampilkan maupun memanipulasi data yang dalam hal ini di kenal dengan Model.
Pada project anda anda akan mendapatkan beberapa Folder atau Directory  seperti View, Model, Controller, dan anda juga dapat menambahkan directory sesuai dengan kebutuhan. Pada Folder views> Home kita memiliki Index.aspx dan about.aspx dan pada Controllers terdapat HomeController.cs  yang akan bertanggung jawab terhadap file yang ada pada folder home, begitu juga dengan folder  Account.  Selain yang di jelaskan diatas terdapat juga folder Shared, folder ini merupakan folder yang menjadi induk atau folder yang menampung item yang dapat di gunakan seperti Master View Pges, Exit, Log on dan lainnya. Ini akan di bahas selanjutnya pada tutorial berikutnya, untuk sedikit penjelasan diatas folder  shared ini berguna untuk menghandle request error dan redirecting serta inherits antara beberapa page views yang di gunakan.
Contoh script (code) yang ada pada index.aspx terlihat sebagai berikut:

Pada gambar diatas dapat di jelaskan bahwa penggunaan bhasa pemograman menggunakan .NET C# (C Sharp) dan dijelaskan Site.Master sebagai Master page dari file index.aspx ini. Dan tag yang digunakan untuk pemisah ASP Code dengan C# adalah “<%  …  %>”.
Pada tanda encoding html akan menampilkan data “message” yang dapat terlihat pada yang di handle oleh HomeController.cs pada ActionResult Index(). Cobalah mengganti string pesan yang akan di tampilkan dan jalankan kembali applikasi MVC anda.

Dari sepenggal Code diatas akan di tampilkan tulisan yang berupa string “Welcome to ASP.NET MVC!” . Ini dapat anda buktikan dengan menjalankan applikasi anda sehingga anda akan mendapatkan View seperti gambar berikut ini:

Untuk membahas lebih dalam konsep MVC ini anda dapat melihat pada Account Controller yang telah tersedia pada solution anda.


Konsep MVC

Konsep MVC adalah konsep yang mengubah paradigma pemrograman, mengubahnya menjadi tiga bagian yang terpisah, yaitu Model, View dan Controller. MVC sendiri sebenarnya dikembangkan untuk menggantikan peta tradisional yang selama ini dipakai yaitu IPO (Input, Proses dan Output).

Input --> Processing --> Output

Controller --> Model --> View
MVC yang terdiri dari tiga bagian yaitu :


Model  digunakan sebagai tempat inti dari suatu program. Model yang bertanggung jawab memproses semua inputan yang dimasukkan oleh pengguna.
View digunakan sebagai tempat untuk mengatur area tampilan yang akan berhubungan dengan pengguna. Atau dengan kata lain sebagai tempat inputan dari pengguna
Controller digunakan sebagai pengendali dari inputan pengguna (baik mouse maupun keybord) dan mengirimkan inputan pengguna ke model untuk diproses.

Konsep MVC ini mempermudah programmer dalam membuat aplikasi, karena semua bagian mempunyai kepentingan yang berbeda dan terpisah tetapi saling mendukung satu sama lain.

Create Unit Testing MVC4

Membuat Unit Test Coding Insert Data Menggunakan SQL Server 2012 dan MVC 4

                Dalam artikel kali ini, saya akan coba menjelaskan bagaimana membuat unit testing insert data ke database SQL Server 2012 dengan menggunakan MVC 4. Berikut ini adalah tools yg perlu disiapkan untuk membuat unit testing diatas:
1.       SQL Server 2012
2.       Visual Studio 2012
Setelah kita meng-install 2 point tersebut diatas, tiba saatnya kita mulai dengan membuat project contohnya.
1.     Membuat Project MVC4 dengan nama “Testing1MVC4”
-Buka visual studio 2012,

-Buat project baru dengan nama “Testing1MVC4”


-Pada bagian project template pilih “Empty” dan View Engine pilih “Razor”

-Lalu Klik tombol OK.
-Nah, selesai pada step ini kita telah membuat satu project MVC4 dengan nama ”Testing1MVC4”

2.     Menambahkan Model Kedalam Project
-         Tambah project baru dengan nama “Testing1MVC4.Model” dengan memilih project Class Library






-         Setelah menambah project model, selanjutnya kita tambahkan App config untuk membuat koneksi ke database server. Dengan memilih item Application Configuration File.




-         Lalu tambahkan Connection String dan Entity Framework pada Application Conflict seperti dibawah ini:



-         Setelah menambahkan Connection String, saatnya sekarang kita menambahkan Entity Framework pada project modelnya. Caranya klik kanan pada project “Testing1MVC4.Model”  lalu pilih Manage Nuget Package, seperti dibawah ini:

Setelah tampil seperti tampilan diatas, pilih dan install EntityFramework 6.
-          Setelah install EntityFramework 6, sekarang kita coba membuat DBContext yg akan menghubungkan model dengan sql server 2012.
-          Tambahkan class baru pada project Testing1MVC4.Model dengan nama Testing1MVC4DbContext.
-          Menambahkan Constant untuk Db Context Connection:

-          Menambahkan Inner Class :

- Menambahkan Override function :

-          Menambahkan DBSet:

-          Membuat Class baru untuk menampung data-data employe dengan nama MstEmployee :

3.     Membuat Object Relation Data Modul(ORM)
-          Untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi atau method seperti Insert, Update dan Delete pada database, diperlukan Object Relation Data Modul yg berfungsi mejalankan fungsi-fungsi atau method – method seperti Insert, Update dan Delete tersebut. Untuk membuat Project ORM, klik kanan pada solution lalu pilih add project dan masukkan nama projectnya dengan nama Testing1MVC4.ORM.

  Setelah project ORM dibuat, maka untuk conection stringnya diarahkan ke database server sql 2012 seperti dibawah ini:

-          Setelah setting connection string, sekarang kita membuat fungsi untuk menyimpan data employee. Pada project ORM klik kanan dan tambah class baru untuk menempatkan fungsi insert pada class tersebut, seperti dibawah ini:


4.     Membuat Project Unit Testing
-Create project unit test, dengan cara klik kanan pada solution, lalu add project dan beri nama Testing1MVC4.Test.
- Create class baru untuk test fungsi Insert employee seperti gambar dibawah ini:

Hasil dari proses insert pada sql 2012 adalah seperti dibawah ini:

Semua langkah – langkah diatas dapat Anda ulangi untuk melakukan testing pada fungsi lainnya.

Semangat Coding,







Riskie Kalimuda.